SEKAYU – Wakil Bupati Muba, Beni Hernedi
mengimbau kepada pihak tengkulak dan pabrik pegolahan untuk tidak mempermainkan
harga karet yang dijual oleh para petani. Hal ini menyusul masih rendahnya
harga karet dipasaran.
“Jangan ada
kesempatan dalam kesempitan soal harga karet ini. Jadi jangan ada permainan
harga sehingga merugikan para petani karet,” ujar Beni saat dibincangi
sela-sela kunjungannya ke PT Kirana Musi Persada yang bergerak dalam bidang
pengolahan karet menjadi SIR (Standar Indonesian Rubber), Sekayu, (2/9).
Menurut
Beni, anjloknya harga karet saat ini terjadi di seluruh Indonesia, dimana
kisaran harga mencapai Rp5.500 hingga Rp6.000 untuk setiap kilogramnya. Kondisi
ini menyebabkan para petani karet mengalami kerugian yang cukup besar. “Jadi
perlu di pikirkan bersama persoalan-persoalan dan pemerintah kedepan memikirkan
untuk mengintervensi dan mensubsidi agar petani karet dapat menghasilkan karet
yang baik sehingga dapat menjual hasil karetnya dengan harga tinggi,” beber
dia.
Selain itu,
lanjut dia, Pemerintah Daerah (Pemda) akan memberikan sosialisasi kepada para
petani untuk beralih melakukan penanaman karet dengan bibit unggul, sehingga
hasil yang dicapai dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Lantaran
selama ini kualitas bokar (karet rakyat) dinilai sangat rendah dan kotor. “Kami
(Pemda Muba) juga memberikan sosialisasi agar petani beralih ke karet dengan
bibit unggul, kita juga memberikan penyuluhan agar petani melakukan pengolahan
karet dengan menggunakan cara modern dan meninggalkan cara lama yakni
menggunakan cuka parah,” terang dia.
Disamping
itu pula, kata Beni, kelompok tani juga akan diarahkan untuk bermitra dengan
pihak perusahaan, agar hasil produksi dapat langsung diserap pabrik tanpa harus
melalui perantara atau pihak ketiga lagi, dengan catatan kualitas karet
memenuhi standar pabrik. “Jika bermitra, petani juga akan mendapatkan
keuntungan, dimana CSR perusahaan dapat disalurkan ke kelompok tani, dengan
begitu biaya para petani dapat berkurang,” jelas dia. Seraya menambahkan, saat
ini tidak cukup lagi hanya dengan kata-kata prihatin terhadap harga karet yang
jatuh, semua pihak yang terlibat harus secara langsung mengatasi persoalan
tersebut.
Sementara itu, Direktur PT Kirana Musi Persada
Edi Sumarno mengatakan akan selalu memberikan sosialisasi agar petani beralih ke karet
unggul yang dari bibit unggul, di Muba banyak menggunakan bibit yng kurang
baik, jadi dari segi hasilnya tidak memenuhi sehingga kedepan kami memberikan
penyuluhan untuk supaya petani ini, tidak lagi dengan cara lama, ke petani yang
modern, memberi tahu, dari cara, menanam sampai memanen.
Sehingga diarahkan kelompok tani untuk menjadi mitra Perusahaan, agar harga yang didapat petani standar pabrik, Harga standar Pabrik Rp. 8000.
Disamping itu, dia juga mendapatkan keuntungan dari dana CSR untuk kelompok petani, jadi itu untuk mengurangi beban mereka, kalau memang sudah menjadi mitra.
Sehingga diarahkan kelompok tani untuk menjadi mitra Perusahaan, agar harga yang didapat petani standar pabrik, Harga standar Pabrik Rp. 8000.
Disamping itu, dia juga mendapatkan keuntungan dari dana CSR untuk kelompok petani, jadi itu untuk mengurangi beban mereka, kalau memang sudah menjadi mitra.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar