Sungai Keruh - Wakil Bupati Muba Beni Hernedi mengunjungi desa layan
kecamatan sungai keruh (14/2) dengan berjalan kaki sepanjang 7KM, dan
sesekali bermotor lalu berjalan lagi dikarenakan kondisi jalan yang
tidak bisa dilalui kalau tidak dengan berjalan kaki.
Keadaan tersebut dapat bertambah parah jika hujan turun yang membuat kondisi jalan sama sekali tidak dapat dilalui. Jika sudah begitu, warga tidak berani keluar desa dan membuat hasil pekerbunan dan geliat perekonomian terhenti.
Jalan sepanjang 7 km yang menghubungkan Desa Layan ke Desa Jirak ini penuh lumpur dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Hanya sepeda dan sepeda motor yang dapat malalui jalan tersebut, itupun harus dengan kecepatan yang sangat rendah dan melintas dipinggir jalan yang sebelumnya telah dipasang kayu oleh warga. Bahkan agar tidak terjatuh, warga lebih senang menuntun sepeda untuk melalui lumpur Sedangkan untuk anak-anak, jika ingin bersekolah harus berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 wib menuju Desa Jirak dengan cara berjalan kaki tanpa menggunakan sepatu karena lumpur. Kewaspadaan tinggi juga harus diterapkan para siswa karena setiap saat jalan yang licin dapat membuat mereka terpeleset.
“Beginilah cara kami bertahan hidup dan mencari nafkah. Kami harus menempuh jalan ini dengan kondisi seadanya, melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu dengan cara bergotong royong agar dapat dilalui sepeda motor,” ujar Kepala Desa Layan, Rohadi,
Melalui jalan ini pula, kata dia, puluhan anak-anak pergi kesekolah dengan berjalan kaki sejak pukul 03.00 wib. Tidak jarang, lanjut dia, anak-anak terjebak dalam lumpur dan terpeleset yang membuat pakaian sekolah mereka menjadi kotor. Perjuangan menuju sekolah dapat lebih berat jika hujan turun, karena kondisinya akan jauh lebih berbahaya. “Jalan ini sudah ada sejak 14 tahun lalu, tapi masih belum dibenahi juga. Padahal inilah satu-satunya akses yang harus dilalui warga jika ingin keluar desa,” tutur dia.
Keadaan ini, kata dia, membuat dirinya dan warga bingung karena tidak tahu lagi harus mengadu kemana. “Kami juga bingung mau menuntut kemana hak kami, harapan kami jalan itu diperbaiki, pihak perusahaan bantu kami untuk masalah jalan ini sampai-sampai menangis melihatnya,” ungkap dia dengan nada lirih.
Hal senada juga dikatakan Tomasy Haji Nadrib, dia mengakui bahwa jalan tersebut milik perusahaan dan warga hanya menumpang lewat. Tapi, lanjut dia, setidaknya jalan tersebut dapat dilalui dengan aman, terutama untuk anak-anak. “Kami mohon lihat lah anak-anak sekolah, dan warga untuk mecari nafkah, tolong benahi jalan ini,” ungkap dia
Menanggapi kondisi jalan yang sangat buruk tersebut, Wakil Bupati Beni Hernedi menegaskan pihaknya sudah memanggil perusahaan dan mengajaknya kesini untuk dipertemukan dengan warga guna mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan jalan tersebut.
“Saya sudah merasakan sendiri dan melihat langsung, jalan yang sangat memperihatinkan, saya harap untuk tahap awal ini pihak perusahaan harus benahi yang tanggap darurat, itu yang harus kita buat bisa lewat dahulu,” tegas dia.
Sementara itu, Perwakilan PT Binatek, Saudi menuturkan, pihaknya berjanji akan secepat dan semaksimal mungkin melakukan perbaikan jalan di Desa Layan, terutama bagian pengerasan. “Kalau masalah koral, itu akan semampu kami. Kami akan lakukan semaksimal mungkin, kami juga berharap setelah dilakukan pengerasan, jalan ini harus bersama-sama dijaga,” tandas dia
Keadaan tersebut dapat bertambah parah jika hujan turun yang membuat kondisi jalan sama sekali tidak dapat dilalui. Jika sudah begitu, warga tidak berani keluar desa dan membuat hasil pekerbunan dan geliat perekonomian terhenti.
Jalan sepanjang 7 km yang menghubungkan Desa Layan ke Desa Jirak ini penuh lumpur dan tidak dapat dilalui oleh kendaraan roda empat. Hanya sepeda dan sepeda motor yang dapat malalui jalan tersebut, itupun harus dengan kecepatan yang sangat rendah dan melintas dipinggir jalan yang sebelumnya telah dipasang kayu oleh warga. Bahkan agar tidak terjatuh, warga lebih senang menuntun sepeda untuk melalui lumpur Sedangkan untuk anak-anak, jika ingin bersekolah harus berangkat dini hari sekitar pukul 03.00 wib menuju Desa Jirak dengan cara berjalan kaki tanpa menggunakan sepatu karena lumpur. Kewaspadaan tinggi juga harus diterapkan para siswa karena setiap saat jalan yang licin dapat membuat mereka terpeleset.
“Beginilah cara kami bertahan hidup dan mencari nafkah. Kami harus menempuh jalan ini dengan kondisi seadanya, melalui jalan setapak yang terbuat dari kayu dengan cara bergotong royong agar dapat dilalui sepeda motor,” ujar Kepala Desa Layan, Rohadi,
Melalui jalan ini pula, kata dia, puluhan anak-anak pergi kesekolah dengan berjalan kaki sejak pukul 03.00 wib. Tidak jarang, lanjut dia, anak-anak terjebak dalam lumpur dan terpeleset yang membuat pakaian sekolah mereka menjadi kotor. Perjuangan menuju sekolah dapat lebih berat jika hujan turun, karena kondisinya akan jauh lebih berbahaya. “Jalan ini sudah ada sejak 14 tahun lalu, tapi masih belum dibenahi juga. Padahal inilah satu-satunya akses yang harus dilalui warga jika ingin keluar desa,” tutur dia.
Keadaan ini, kata dia, membuat dirinya dan warga bingung karena tidak tahu lagi harus mengadu kemana. “Kami juga bingung mau menuntut kemana hak kami, harapan kami jalan itu diperbaiki, pihak perusahaan bantu kami untuk masalah jalan ini sampai-sampai menangis melihatnya,” ungkap dia dengan nada lirih.
Hal senada juga dikatakan Tomasy Haji Nadrib, dia mengakui bahwa jalan tersebut milik perusahaan dan warga hanya menumpang lewat. Tapi, lanjut dia, setidaknya jalan tersebut dapat dilalui dengan aman, terutama untuk anak-anak. “Kami mohon lihat lah anak-anak sekolah, dan warga untuk mecari nafkah, tolong benahi jalan ini,” ungkap dia
Menanggapi kondisi jalan yang sangat buruk tersebut, Wakil Bupati Beni Hernedi menegaskan pihaknya sudah memanggil perusahaan dan mengajaknya kesini untuk dipertemukan dengan warga guna mencari solusi terbaik dalam menyelesaikan permasalahan jalan tersebut.
“Saya sudah merasakan sendiri dan melihat langsung, jalan yang sangat memperihatinkan, saya harap untuk tahap awal ini pihak perusahaan harus benahi yang tanggap darurat, itu yang harus kita buat bisa lewat dahulu,” tegas dia.
Sementara itu, Perwakilan PT Binatek, Saudi menuturkan, pihaknya berjanji akan secepat dan semaksimal mungkin melakukan perbaikan jalan di Desa Layan, terutama bagian pengerasan. “Kalau masalah koral, itu akan semampu kami. Kami akan lakukan semaksimal mungkin, kami juga berharap setelah dilakukan pengerasan, jalan ini harus bersama-sama dijaga,” tandas dia
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar