YOGYAKARTA - Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin
(Muba) akan menerapkan Pertanian dengan sistem terpadu-industri berbasis
peternakan, langkah awal yang diambil adalah dengan melakukan pembinaan
terhadap masyarakat dibidang peternakan, karena potensi peternakan
Kabupaten Muba sangat menjanjikan.
Rencana tersebut diungkapkan Wakil Bupati Musi Banyuasin, Beni Hernedi
pada acara Pertemuan Pemerintah Kabupaten Musi Banyuasin dan Kementerian
Pembangungan Daerah Tertinggal yang prakarsai oleh Universitas Gajah
Mada (UGM) di Yogjakarta, kemarin (29/10). Hadir pada pertemuan
tersebut, Wabup Muba Beni Hernedi, Dekan Fakultas Peternakan UGM, Prof
Ali Agus, dan Menteri Pembangunan daerah tertinggal Dr. Ir. H.A Helmy
Faishal Zaini.
Menurut Wakil Bupati Muba Beni Hernedi, mengenai rencana menerapkan
pertanian dengan sistem terpadu industri berbasis peternakan, dirinya
sudah melakukan pembicaraan dengan Dekan Fakultas Peternakan UGM Prof
Ali agus. Hasilnya UGM siap mendampingi dan membantu Pemerintah
Kabupaten Muba melaksanakan kegiatan pembangunan di desa-desa melalui
program pemberdayaan potensi lokal secara komprehensif integratif.
Wabup juga menambahkan bahwa, tahun 2013 Pemkab Muba mempunyai program
bantuan sapi untuk kelompok tani sebanyak 900 ekor, yang keseluruhan
berasal dari Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB) dan
Lampung.
"Potensi peternakan di Muba adalah ternak sapi yang terintegrasi dengan
kebun sawit. Kalau ini serius dikerjakan. Kita tidak perlu beli sapi
dari luar lagi," ungkap Wabup.
Selain itu Pemkab Muba saat ini tengah melaksanakn program Alokasi Dana
Desa (ADD) 1 Milyar/desa yang diharapkan dapat memacu percepatan
pembangunan Kabupaten Muba, dan tidak menutup kemungkinan pihak dunia
akademik dapat berpartisipasi membantu dan mendampingi pelaksanaan ADD
tersebut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar