Dari Muba Untuk Muba

Blog ini bisa menjadi jendela bagi Kita, Jendela seputar kiprah, kegiatan, ide pikiran , gagasan saya dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah Kabupaten Muba. Saya Ingin Masyarakat lebih tahu sejauh mana saya menjalankan amanah ini, dalam penyajiannya Blog ini harus menyajikan info WAJAH YANG TANPA TOPENG. Semoga dapat memberi manfaat. - Salam !

Rabu, 31 Oktober 2012

Eddy Santana Nonton Wayang Hingga Lewat Tengah Malam - Sriwijaya Post

Eddy Santana Nonton Wayang Hingga Lewat Tengah Malam (@kuharumi)

SRIPOKU.COM, PLAKATTINGGI - Ketua Partai Demokrasi Indonesia (PDI) Perjuangan Sumatera Selatan, Eddy Santana Putra, Senin (29/10/2012), disuguhi pertunjukan wayang di Desa Sukadamai eks-SP6 transmigrasi Sungai Keruh, Kecamatan Plakattinggi, Musi Banyuasin.

Pertunjukan malam hiburan menjelang penutupan bakti TNI Manunggal Membangun Desa di Muba, menampilkan Dalang Ki Sutarto dalam lakon "Ampak-ampak Pringgondani."

Lakon ini mengisahkan tentang keruntuhan kekuasaan kerajaan yang dipimpin raksasa Pringgondani.

Di depan masyarakat yang antusias menyaksikan pertunjukan wayang ini, Eddy Santana dan Ny Eva Santana, serta rombongan sempat berkenalan.

Momentum ini sekaligus sosialisasi dan mohon doa restu atas pencalonannya sebagai Gubernur Sumsel.

Walikota Palembang yang didampingi Wakil Bupati Muba Beni Hernedi dan Uzer Effendi, ketua DPRD Muba. Dari Palembang hadir Wakil Ketua DPRD Sumsel MA Gantada, Ishak Yulian Yusuf alias Yan Nadjib wakil ketua PDIP Sumsel.

Eddy Santana dan rombongan sempat menyaksikan penampilan dalang hingga lewat tengah malam.

Kemudian kembali ke kota Sekayu yang memerlukan waktu sekitar 1,5 jam.

TMMD di Muba yang ditutup Selasa (30/10) pagi, menurut Beni Hernedi, bukan saja membuka jalan sepanjang  6,7 km. Jalan akses eks-SP2 dan SP6 memperpendek jarak waktu tempuh  15 Km.

Menurut Beni, TMMD di Muba tersebut, dipuji oleh petinggi TNI karena memperoleh dukungan dari pemerintah.

Pemkab memberi bantuan Rp 3,2 miliar untuk kegiatan tersebut, dan melibatkan warga setempat.

Program transmigrasi Sungai Keruh berhasil dan dinikmati eks-transmigran yang masuk tahun 1980 itu.

Setahun terakhir, masyarakat menyumbang pembangunan gedung pemerintah dan tempat ibadah hingga miliran rupiah. sumber www.sripoku.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar