..Susu-susu duka
Tak henti mendekap
Menyekap hati
Mengiris dunia...
SEBUAH penggalan puisi “Susu Tuba” karya Jaid Saidi, yang juga dibacakan penyairnya saat kampanye Mega Pro yang bertajuk sedekah kampung di Kedatuan, 11 Ulu, Palembang, Sabtu (27/06/2009) sore hingga malam.
Menurut Jaid, pemilihan puisi “Susu Tuba” itu lantaran puisi itu sesuai dengan kondisi masyarakat di Kedatuan, yang umumnya miskin. “Puisi ini saya pilih dan saya bacakan sebagai ekspresi atas kemiskinan rakyat di Kedatuan ini, yang merupakan bagian kecil dari kemiskinan di Indonesia,” kata penyair yang juga aktor teater dari Bengkel Teater WS Rendra.
Selain Jaid Saidi, penyair Palembang yang tampil di sebuah panggung yang diletakan sebuah tanah lapang kecil, di tengah padatnya rumah penduduk, adalah HW Chan.
Baik Jaid Saidi maupun Chan, saat ditanya, kenapa mau tampil membaca puisi saat kampanye Mega Pro dengan jelas-jelas mengaku sebagai pendukungnya, “Saya pendukung Megapro. Kenapa? Sebab program Megapro memang menjadi jawaban bagi rakyat miskin, dan itu akan memberikan harapan bagi rakyat miskin untuk menjadi lebih makmur,” kata Jaid Saidi.
“Tapi, puisi ini saya buat bukan lantaran Megapro, ini puisi lahir karena persoalan rakyat miskin. Dan saya merasakannya, sebab saya orang miskin,” sambungnya.
Sedangkan Chan menilai penyair sudah sepantasnya berada di depan dalam garis politik guna memperjuangkan nasib rakyat. “Puisi itu keindahan, pencerahan, dan juga pemaknaan atas kondisi sosial,” kata Chan.
Selain pembacaan puisi, kampanye sedekah kampung ini juga diisi dengan deklarasi kelompok pengrajin kerupuk kemplang dan buruh pasar Kedatuan terhadap pasangan Megapro.
“Kami ingin hidup sejahtera. Kami tidak mau hidup bergantung dengan BLT. Itu sama saja menjadi pengemis. Kami berharap program Mega Pro benar-benar menjadikan rakyat Indonesia makmur, sebab kita dengan sumber daya alamnya,” kata Nelli, seorang warga Kedatuan, yang juga pedagang kerupuk dan kemplang.
Para timses Megapro Sumsel yang hadir antara lain Ketua Pemenangan Mega Pro Provinsi Sumsel Romi Herton, bersama ketua tim penggalangan massa Gantada, serta ketua media centre Darmada Djufri.
Sumber (BeritaMusi.com)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar