Dari Muba Untuk Muba

Blog ini bisa menjadi jendela bagi Kita, Jendela seputar kiprah, kegiatan, ide pikiran , gagasan saya dalam menjalankan tugas sebagai pemimpin daerah Kabupaten Muba. Saya Ingin Masyarakat lebih tahu sejauh mana saya menjalankan amanah ini, dalam penyajiannya Blog ini harus menyajikan info WAJAH YANG TANPA TOPENG. Semoga dapat memberi manfaat. - Salam !

Senin, 19 November 2012

Tingkatkan Kinerja dan Disiplin PNS, Wabup Muba Pimpin Sidak



     Wakil Bupati Musi Banyuasin Beni Hernedi didampingi Asisten Bidang Protokol dan Kesra Drs H Sohan Majid MM, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Ir H Sulaiman Zakaria MT dan Kepala BKD dan Diklat Indita Purnama Ssos MM melaksanakan inspeksi mendadak (sidak) ke beberapa SKPD guna meningkatkan kinerja serta kedisiplinan PNS di lingkungan Pemkab Muba.

     Sidak diawali dari Dinas Kehutanan sekitar pukul 07.45 hasilnya kantor masih terkunci, dilanjutkan ke Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil dari 36 pegawai hadir  13 orang, selanjutnya ke Badan Pelayanan, Perizinan dan Penanaman Modal dari 30 pegawai hanya 13 orang yang hadir.

     Sidak ini dilakukan mengacu kepada surat tugas Bupati Muba Nomor: 800/142/BKD.DIKLAT/2012 yang menugaskan tim peningkatan kinerja dan disiplin PNS dilingkungan Pemkab Muba. Sidak ini tidak semata dilakukan usai libur cuti bersama, melainkan akan dilaksanakan secara berkelanjutan dengan tujuan menegakkan kedisiplinan PNS, sesuai dengan peraturan pemerintah nomor 53 tahun 2010.

2 komentar:

  1. usul pak Wabup..
    1. kenapa PNS saja yg disidak, sedangkan TKS gak disidak? padahal gaji TKS berasal dr APBD.. Banyak TKS yg tidak disiplin yg cuma jd beban anggaran.

    2. setahu saya, sdh tidak diperbolehkan lg mengangkat pegawai honorer atw TKS

    3. Para TKS sebaiknya di berikan pakaian seragam yang berbeda dengan PNS, sehingga orang yang mau berurusan di kantor tahu siapa yg mereka temuin. terkadang tingkah laku TKS melebihi PNS dalam menghadapi orang

    4. setahu saya pakaian LINMAS dan Kunining kaki hanya di perbolehkan untuk PNS. Seluruh indonesia pun tahu itu, apalagi lambang KOPRI (Korps Pegawai Republik Indonesia) di pakaian itu hanya boleh untuk PNS

    BalasHapus
  2. Lapor pak..
    A. Kenapa dalam pengelolaan WC umum pada gedung perjuangan tidak di lelangkan, seperti lelang sungai?padahal kami kepengen jg mengelolanya, karena kami tahu omzet yg didapat dalam sehari berapa.krn setiap orang masuk WC pasti Membayar RP. 2000

    Jika dihitung 30 hr x 100 org/hari x Rp 2000 x 12 bln = Rp. 72.000.000 dlm setahun

    Pengeluaran Listrik dan air Rp 600.000 x 12bln = Rp. 7.200.000

    Pendapatan bersih selama 1 thn = Rp 64.800.000

    Setahu kami yg disetor resmi ke dinas koperasi cuma = Rp 8.000.000/ tahun

    Kami sanggup menyetor 2x lipat jika pengelolaan Wc itu terbuka

    2. Yg mengelola WC sekarang suami istri pegawai TKS di Dinas Koperasi yang notabene di gaji dengan dana APBD yg menggunakan uang Rakyat

    BalasHapus

Komentar