Tentang Beni Hernedi on Beritamusi.com (Road to Pilkada Muba 2011)

CITA-citanya memang ingin menjadi pemimpin rakyat. Tapi dia samasekali tidak menyangka kesempatan itu datang lebih cepat. Apalagi dia belum memiliki dana yang cukup buat membiayai kampanye sebagai calon kepala daerah. Tapi PDI Perjuangan menilainya dari sisi kepemimpinannya.

“Saya sama sekali tidak terpikir dicalonkan sebagai wakil bupati. Saya tidak punya biaya yang cukup buat berkampanye, dan saya merasa harus belajar lebih banyak untuk menuju sebagai kepala daerah,” kata Beni Hernedi, yang dicalonkan sebagai wakil Pahri Azhari, dan pasangan ini meraih suara terbanyak atau sebagai pemenang dalam Pemilukada Kabupaten Musi Banyuasin, Sumatera Selatan, pada 27 September 2011 lalu, melalui telepon, Senin (10/10/2011).

Tapi, Beni tidak dapat menolak, meskipun dalam usia yang relatif muda yakni 35 tahun, ketika PDI Perjuangan menunjuk dirinya sebagai calon wakil bupati mendampingi Pahri Azhari yang diusung Partai Amanat Nasional (PAN).

“Saya menerimanya sebagai tugas. Saya sempat ragu, apakah ini sebuah mimpi atau bukan. Tapi para pimpinan partai, baik di Palembang dan Jakarta, menyatakan saya pantas menjadi kepala daerah. Mereka pun menyatakan mendukung sepenuhnya,” kata Ketua DPC PDI Perjuangan
Kabupaten Musi Banyuasin ini.

Lantaran tidak memiliki cukup dana buat membiayai kampanye, Beni pun didukung PDI Perjuangan dalam pembiayaan kampanyenya. “Terus-terang, hampir semua biaya dikeluarkan PDI Perjuangan,” katanya. “Dukungan juga diberikan dari kawan-kawan di PDI Perjuangan, baik dana, pemikiran, maupun tenaga. Kemenangan saya merupakan kemenangan semua kader PDI Perjuangan,” lanjutnya.

Beni merupakan salah satu contoh kader muda PDI Perjuangan di Sumatera Selatan yang telah dipersiapkan sejak lima tahun terakhir. “Beni sosok anak muda yang memiliki karakter kepemimpinan yang baik. Dia tegas dan bertanggungjawab. Yang terpenting, dia merakyat. Dia tahu apa yang diinginkan rakyat, dan dia melakukan semua tindakan atau program yang terkait kepentingan rakyat. Itu dia lakukan selama menjadi ketua partai ini di Muba. Jadi, berdasarkan evaluasi itu, kami mempercayainya untuk memimpin Muba. Soal biaya, biarlah partai yang memikirkannya. Kami mencari sosok anak muda yang pantas memimpin bukan yang banyak uang,” kata Sekretaris DPD PDI Perjuangan Sumsel M.A. Gantada, Senin (10/10/2011).

Memang, sebelum menjadi Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Musi Banyuasin, suami dari Susy Imelda Frederika dan bapak dari Ruby Fajrina Hernedi (10), yang dilahirkan di Palembang pada 5 Desember 1976, setelah menjabat Wakil Presiden Mahasiswa Akademisi Bahasa Asing Methodist Palembang, dan aktif gerakan pecinta alam, dia kemudian digembleng kepemimpinan di Banteng Muda Indonesia (BMI) bersamaan aktif di PDI Perjuangan.

Sebagai praktisi politik, guna menghidupi dirinya dan keluarganya Beni bekerja sebagai manajer tour di PT Ritour Palembang. “Saya memanfaatkan ilmu bahasa Inggris dan pengetahuan sejarah dan budaya saya dalam mencari nafkah,” katanya.

Kini, guna menjalankan tugasnya sebagai kepala daerah mendampingi Pahri Azhari, Beni menunggu dilantik Mendagri, yang kemungkinan besar pada 1 Januari 2012.